Minggu, 29 Mei 2011

MENAHAN LIDAH

0 komentar

Suatu Kali dalam perjalanan dengan kereta api, secara tak sengaja ayahku melakukan pelanggaran dan tanpa belas kasihan dimaki-maki oleh pegawai kereta rendahan. Aku masih muda waktu itu dan dengan hati panas berkata kepada ayahku beberapa waktu kemudian bahwa seharusnya dia membalas makian pegawai itu.
Ayahku tersenyum. “Oh,” katanya, “kalau orang seperti dia bisa menghadapi dirinya seumur hidupnya, pastilah ayah sanggup menghadapinya kalau hanya lima menit saja.”

ANONIM (Pepatah Katolik).

Pengampunan

0 komentar

Jikalau seseorang berbuat dosa terhadap kamu dan kalau ia bertobat dan menyesal, ampunilah dia.
Tetapi, kalau ia berlaku secara tidak mengenal malu dan tetap melakukan kesalahan yang sama, maafkanlah dia juga dalam hatimu, dan biarkanlah Tuhan sendiri yang menghukumnya.

Jumat, 27 Mei 2011

BILA IBU BOLEH MEMILIH

0 komentar


Bila ibu boleh memilih:
Apakah ibu berbadan langsing atau
berbadan besar karena mengandungmu,
maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena ketika mengandungmu
Ibu merasakan keajaiban dan kebesaran
Allah

Sembilan bulan, Nak,
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemana pun ibu pergi
Engkau ikut merasakan
Ketika jantung ibu berdetak karena
kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu
ketika engkau merasa tidak nyaman
karena
ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku,
Bila ibu boleh memilih;
Apakah ibu harus operasi caesar atau
ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka, ibu memilih berjuang
melahirkanmu.
Karena menunggu dari jam ke jam,
menit ke menit kelahiranmu
adalah seperti menunggu antrian
memasuki salah satu pintu surga.
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk
mencari jalan keluar ke dunia
sangat ibu rasakan.
Saat itulah kebesaran Allah
menyelimuti kita berdua.
Malaikat tersenyum di antara peluh dan
erangan rasa sakit
yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada
Siapa pun.

Ketika engkau hadir,
tangismu memecah dunia.
Saat itulah...saat paling membahagiakan.
Segala sakit dan derita sirna melihat
dirimu yang merah,
mendengar ayahmu
mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan
penetapan hati tentang junjungan kita
Rasulullah di telinga mungilmu.

Anakku, bila ibu boleh memilih:
apakah ibu berdada indah atau
harus bangun tengah malam untuk
menyusuimu,
maka ibu memilih menyusuimu.
Karena dengan menyusuimu
ibu telah membekali hidupmu dengan
tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang
sangat berharga.
Merasakan kehangatan bibir dan
badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu
adalah sebuah rasa luar biasa
yang orang lain tidak bisa rasakan.

Anakku,
bila ibu boleh memilih;
Apakah duduk berlama-lama
di ruang rapat
atau duduk di lantai menemanimu
menempelkan puzzle,
maka ibu memilih bermain puzzle
denganmu.
Tetapi anakku....
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa
sepi dan merana.
Maka, maafkanlah, Nak..
Maafkan ibu...
Maafkan ibu...
Percayalah, Nak, ibu sedang
menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
agar tidak ada satu keping pun
bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah, Nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka
ibu
Percayalah, Nak...
Engkau selalu menjadi belahan nyawa ibu


Dikutip dari
Puisi Hati Ratih Sanggarwati

Minggu, 22 Mei 2011

Sepuluh Cara Berhemat

0 komentar
Ada sepuluh ide untuk melakukan penghematan dengan cara sederhana, yang mudah dilakukan tanpa harus menjadi pelit.
1. Bawa air minum
Membeli air minum dalam kemasan tak hanya menambah sampah plastik tapi juga memboroskan uang. Bayangkan, jika dalam sehari Anda membeli sebotol air minum dengan harga Rp 3000, dalam sebulan Anda menghabiskan Rp 90 ribu. Sebagai gantinya, belilah botol minum sendiri — yang bisa diisi ulang.
2. Membawa daftar belanjaan
Buatlah daftar belanjaan sebelum pergi berbelanja ke toko. Pastikan daftar Anda hanya berisikan barang-barang yang memang Anda butuhkan. Hanya barang yang masuk daftar yang boleh dibeli, lainnya tidak.
3. Berjalan kaki lebih sering
Cobalah jalan kaki jika tujuan Anda cukup dekat. Kurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan gunakan kendaraan umum. Anda juga bisa mencoba memberi tumpangan dengan teman yang searah. Informasinya bisa didapat melalui beberapa komunitas yang  berbagi kendaraan sepertiwww.nebeng.com.
4. Manfaatkan perpustakaan
Anda tidak perlu senantiasa membeli buku baru. Kunjungilah perpustakaan untuk mencari buku yang diperlukan.
5. Kurangi makan di luar
Usahakan memasak dan membawa bekal makan siang untuk di kantor. Memasak akan menghemat banyak biaya dibandingkan selalu makan di luar.
6.Jauhi ATM asing
Menarik uang dari bank selain bank Anda bisa menyebabkan pemotongan uang dari rekening. Jumlahnya bervariasi mulai dari Rp 3000 hingga Rp 20 ribu. Nilai ini nampaknya kecil, tapi bayangkan jumlah totalnya jika sering dilakukan.

7. Membuat kopi sendiri
Daripada membeli kopi mahal di kafe, lebih baik minum kopi buatan sendiri. Sedikit-sedikit mengirit lama-lama jadi bukit.
8. Kurangi ke mal
Jalan-jalan ke mal bisa mendatangkan banyak godaan untuk membeli barang secara impulsif. Maka itu, lebih baik habiskan waktu libur dengan piknik ke taman atau museum.
9. Manfaatkan kartu diskon
Beberapa toko menawarkan diskon bagi pelanggan yang punya kartu anggota. Manfaatkan hal ini dengan bijak. Awas, ini berbeda dengan membeli barang diskon yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
10. Daur ulang
Kreatiflah: ada banyak ide yang bisa dilakukan untuk mendaur ulang barang yang tak digunakan lagi. Misalnya, memadukan pakaian lama dengan baju lain sehingga menjadi lebih menarik.
Anda punya ide lain?

Source : Yahoo.

Sabtu, 21 Mei 2011

KOTORAN DI KARPET

0 komentar
                
Ia adalah seorang Ibu rumah tangga yang amat menjaga kebersihan rumah mereka. Di tengah sifatnya yang selalu menjaga kebersihan rumah tangga itu, hal yang paling ia benci dan alergi adalah ketika karpet di rumah mereka kotor. Amarahnya bisa meledak berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet. Sayangnya,ibu itu kurang menyadari bahwa di rumahnya ada empat  anak laki-laki sehingga hal ini mudah sekali terjadi.

Atas saran keluarganya, ia pergi bertemu psikolog untuk berkonsultasi tentang maslaahnya itu. Setelah mendengar cerita sang ibu dengan penuh perhatian, sang psikolog tersenyum dan berkata kepada ibu itu, “Tolong Ibu menutup mata, dan bayangkan apa yang akansaya katakan!” ibu itu mengikutinya, Ia menutup matanya.

“Bayangkan rumah Ibu yang rapi! Karpet di rumah Ibu bersih indah, tidak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu. Bagaimana perasaan Ibu?” tanya sang psikolog. Sambil tetap menutup mata, senyum merekah di wajah ibu itu. Mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.
Sang Psikolog melanjutkan, “Itu artinya tidak ada seorang pun di rumah Ibu. Tidak ada suami, tidak ada anak-anak, tidak terdenngar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah Ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang Ibu kasihi.” Seketika wajah ibu itu berubah keruh. Senyumnya langsung menghilang. Napasnya mengandung isak. Perasaanya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

“Sekarang, tolong lihat kembali karpet itu,Bu! Ibu melihat jejak sepatu dan kotoran disana. Itu berarti suami dan anak-anak Ibu ada di rumah. Orang-orang yang Ibu cintai ada bersama Ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati Ibu.” ibu itu mulai tersenyum kembali. Ia merasa nyaman dengan bayangan itu.
“Sekarang bukalah mata Ibu!” pinta sang psikolog. Ibu itu membuka matanya. “Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Ibu?” tanyanya. Ibu itu tersen yum dan menggelengkan kepalanya. “Aku tahu maksud Anda,” ujar sang ibu, “jika kita melihat dengan sudut yang tepat maka hal yang negatif dapat dilihat secara positif.”

Sejak saat itu sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor. Setiap kali melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasih ada di rumah. 

IBU

0 komentar
Kata paling indh yang terucap oleh bibir manusia adalah “IBU”, dan panggilan yang paling indah adalah “IBUKU”, kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan indah yang datang dari kedalaman lubuk hati.
Ibu adalah segalanya-dia adalah penghibur kita dalam sedih, harapan kita dalam susah, dan sandaran kita tatkala lemah. Dia adalah sumber cinta, kebaikan simpati dan maaf. Dia yang kehilangan ibu akan kehilangan sebuah jiwa murni yang akan selalu menjaga dan memberkati.

Seluruh isi semesta bicara dalam bahasa ibu. Matahari adalah ibu bumi yang memberi makanan dan panasnya; dia tidak akan meninggalkan bumi sampai malam, menidurkannya dalam buaian ombak dan nyanyian dan burung-burung dan sungai-sungai. Dan bumi adalah ibu pohon-pohon dan bunga-bunga. Dia menumbuhkan, merawat dan menyapihnya. Pohon-pohon dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijiannya. Dan ibu teladan segala eksistensi, adalah jiwa yang abadi, penuh dengan cinta dan keindahan.

Kata ibu tersembunyi di dalam hati, dan ia keluar dari bibir di saat-saat sedih atau bahagia. Bagaikan harum yang keluar dari lubuk bunga-bunga dan yang merebak, kala terang atau mendung di udara.
Kahlil Gibran

Kamis, 19 Mei 2011

PELAJARAN DARI JOGGING

0 komentar
Jalanan itu begitu enteng kulalui, mulus, ,menurun tanpa kerikil. Bahkan aku sanggup berlari. Tak perlu ada usaha ekstra keras bagi otot-otot kaki dan tanganku. Begitu santai tanpa tekanan.

Di belahan bumi ini tak ada bagiannya yang tak rata. Ada jalanan menurun, ada juga jalan mendaki. Aku merasakan sakit pada betisku, otot-otot betisku bekerja rodi mengalahkan jalanan yang mendaki. Peluh membasahi seluruh wajah dan badan, seakan menyuarakan keluhan sang betis yang hampir kehilangan napas. Mengikuti rasa sakit sang betis untuk berhenti, malah akan akan semakin membetot otot-ototku. Tak ada jalan lain selain merodikan kedua betisku dengan rela.

Tak ada waktu untuk berhenti. Dakian itu terasa jauuuuuuh sekali, tapi harus kudaki. Pelan, perlahan, tapi tak sampai berkecepatan nol. Setiap dakian yang terlewati, menandakan semakin dekat jarak dakian. Maka meski tertatih-tatih terus kudaki dan akhirnya, jalanan rata tak menurun atau mendaki aku capai.
Jalanan rata, menurun, mendaki ibarat hidup kita. Jalanan menurun seumpama hidup lagi tak dalam masalah. Dengan mudahnya kita bisa mencapai semua impian, target dan juga cita-cita kita, tidak dengan berjalan bahkan dengan berlari pun bisa terlaksana.

Jalanan mendaki, ibarat hidup kita yang  dipenuhi hambatan, tantangan, kemelut, kegagalan. Ingin berhenti saja menyerah pada keadaan, layaknya tubuh tanpa nafas. Apakah harus seperti itu. Jalan yang mendaki, jalan hidup yang dipenuhi masalah,hambatan, apa harus menghentikan langkah kaki kita? Siapapun tak dapat menggantikan kaki kita untuk berjalan. Akan ada bantuan dari luar diri kita, tapi kitalah yang memegang kendali atas hidup. Apakah akan terus menerima bantuan itu, atau mulai berjalan  dan mengatasi masalah.

Jalanan nan rata, bagiku bagaikan hidup sedang mengalami tegangan permukaan sama dengan nol. Tak terusik masalah, tak diburu target. Saatnya mempersiapkan diri menghadapi masalah berikutnya. Agar lebih matang dan mantap juga siap.

Aku belajar satu hal dari keadaan-keadaan jalan yang kulalui sepekan terakhir setiap paginya. Apakah jalanan itu, menurun, mendaki, atau rata, aku akan tetap sampai di rumah dalam keadaan selamat jika aku menginginkannya, jika aku tidak menyerah dan berhenti.

Jumat, 06 Mei 2011

Doa Santo Fransiskus

0 komentar
Tuhan, jadilah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih;
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan;
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran;
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian;
Bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan;
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang;
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa kegembiraan;
Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami daripada dipahami;
Mencintai daripada dicintai;
Sebab dengan memberi  kami menerima,
Dengan melupakan diri sendiri kami menemukan,
Dengan mengampuni, kami diampuni,
Dengan mati suci, kami akan bangkit untuk hidup selama-lamanya.
                                                * ­­­­­­­­SANTO FRANSISKUS DARI ASISI*

Kamis, 05 Mei 2011

Membangun Rasa Kagum dan Hormat dalam Hubungan

0 komentar
Dalam hubungan saya sehari-hari, baik itu hubungan pernikahan, pertemanan, keluarga ataukah bisnis, ada beberapa orang yang mendapatkan rasa kagum dan hormat dari saya. Saya mengagumi suami saya karena ada banyak nilai positif dari dirinya. Saya mengagumi Ipar saya karena Ia adalah wanita yang tegar, jarang mengeluh, dan smart. Saya mengagumi Leader saya dalam bisnis yang saya jalani, karena mereka memiliki keteguhan hati, niat yang besar hingga mencapai tujuan.
Rasa kagum dan hormat atau “respect”, merupakan komponen penting dalam membangun sebuah hubungan. Dalam menjalani hidup, ketika harus mengambil keputusan, saya sering membutuhkan pendapat dari orang-orang di sekitar saya. Dan pendapat dari siapakah yang paling bernilai? Orang-orang yang saya cintai, atau mereka yang saya hormati? Saya bisa mencintai orang tanpa respect terhadap mereka. Dan saya jarang mendengarkan, meminta nasihat dan  menghargai sudut pandang mereka jika tidak memiliki rasa respect terhadap mereka.
Karakteristik apa saja yang membuat kita menghormatiseseorang? Berikut hasil analisa dari Deborah J. Thompson mengapa kita respek terhadap seseorang.