Sabtu, 31 Desember 2011

ORANG YANG LEBIH MENCINTAI UANG DARIPADA KEHIDUPAN

0 komentar
Keserakahan merupakan suatu emosi yang sangat kuat. Ia bisa menyengat, ia bisa melukai, ia bisa mematahkan-ia bisa membunuh. Dongeng ini berasal dari Cina.

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang penebang kayu yang pergi ke atas gunung hampir setiap hari untuk menebang kayu.
Orang-orang berkata laki-laki ini adalah seorang yang amat pelit yang mengumpulkan peraknya sampai bisa ditukar dengan emas dan dia lebih mementingkan emas daripada apapun di dunia ini.

Kamis, 29 Desember 2011

IKAN KECIL YANG TIDAK MAU MELAKUKAN SEPERTI YANG DIPERINTAHKAN

0 komentar
“Ibu yang baik,” kata seorang ikan kecil,
            “Bukankah itu seekor lalat?
Aku sangat lapar dan aku ingin sekali
            Engkau perbolehkan untuk pergi dan menangkap.”

“Anak bodoh yang manis,” teriak ibunya,
            Dan ia keluar dari tempat kesukaannya,
“Lalat yang menakutkan itu dipasang
            Untuk menyembunyikan tajamnya kail.”

Nah, seperti yang aku dengar, ikan trout kecil ini
            Masih muda dan bodoh juga,
Dan dia berpikir dia ingin menyelidik,
            Untuk memastikan apakah hal itu benar adanya.

Dan disekeliling kail itu dia bermain-main,
            Dengan tatapan yang menyelidik,
Dan-“Wah,” katanya pada dirinya sendiri,
“Aku yakin ini bukan sebuah kail.

Aku hanya perlu melakukan satu tarikan kecil;
            Coba lihat, dan aku akan melakukannya.”
Lalu dia melakukannya dan lihat! Dia terkait
Sampai menyangkut di insangnya yang kecil.

Dan sementara dia menjadi lemah dan semakin lemah,
Dengan suara yang lirih dia berseru,
“Ibu yang baik, kalau saja aku menurutimu,
Aku tidak harus mati sekarang.”

Senin, 12 Desember 2011

DIA MENGERTI

0 komentar
Terkadang kita merasa 
Tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu
Terlambat sudah
Tuhan tak pernah berdusta
Dia selalu pegang janjiNYa
Bagi orang percaya, mujizat nyata

Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia Peduli
Persoalan yang kita alami
Namun, satu yang Dia minta
Agar kita percaya
Sampai mujizat menjadi nyata



song by : MAria Shandi

Dia Tuhan Lebih Besar Dari Apapun

0 komentar
ketika Imanmu sedang kering, hati dipenuhi awan dukacita nan tebal...
bahkan Doa pun seperti tak sanggup menopangmu...
sukacita, keceriaan sperti dikungkung oleh sang iblis...
maka dengarkanlah puji-pujian, 
ikutlah bernyanyi, bernyanyilah...
suarakanlah, gemakanlah di setiap sudut2 hatimu...
tentang kebesaran Tuhan, tentang kebaikanNya..
dan rasakanlah beban yang terlepas..
bergantikan damai yang mengalir, di seluruh aliran darahMU.
rasakanlah KehadiranNYA kini...
Luar Biasa Indah dan menguatkan..
yang aku tahu ada kasih yang sungguh besar...
membalut luka-luka hati,
ada jamahan disana, ada senyum pemahaman ;
bahwa Dia Tuhan lebih besar dari apapun...
dan ada Doa untuk mereka yang sudah meninggalkan luka...
Doa yang tulus, agar mereka pun boleh beroleh damai dan
Kasih karunia...
Tuhan, Terima kasih
dalamMU segalanya indah, damai dan Luar Biasa...
Halleluya...

Sesuatu dan Berarti

0 komentar
Sesuatu menjadi penting ketika saya memberikan ruang untuk suatu kepentingan


sesuatu menjadi berharga ketika saya memilih memberikan penghargaan akan sesuatu.

di antara seribu kepentingan dan penghargaan, 

keberanian untuk berkata tidak pada banyak hal yang sesungguhnya tidak penting dan tidak berharga, akan membebaskan saya dan 


membuat hidup saya lebih berarti...

Minggu, 11 Desember 2011

Allah di Dalam Hatiku

0 komentar
Nafas Tuhan senantiasa ada dalamku,
Angin yang berhembus dari surga.
Aku membuka diri untuk membiarkan hembusan nafasNYA,
Memenuhi ruang hatiku,
Tak tersentuh, tak termiliki.
Aku harus membiarkannya tinggal dan mengijinkan hembusan itu
Mengendalikanku seutuhnya, hingga aku dapat memanifestasikan diriku,
Diriku yang sebenarnya, keberadaan jiwaku.
Diri yang kukenali kemudian adalah diri yang agung, seperti yang telah dijanjikan.
Diri sebagai mempelai bagi Dia yang dinanti-nantikan selama ini,
Dan aku terbangun, tersadar, dengan kehadiran Allah di dalam hatiku.


Rabu, 07 Desember 2011

Bukan Kerikil

0 komentar
Di Pulau Channel di Jersey, di bukit yang menghadap ke dermaga, kutemukan sebuah bangku yang sudah usang dan berlumut.

Satu abad yang lalu, ketika Victor Hugo sedang dikucilkan, sakit, dianiaya oleh Perancis yang dicintainya, dia mendaki bukit ini setiap sore dan, sambil menatap matahari terbenam, melakukan meditasi dengan khusyuk.
Di akhir meditasinya, dia bangkit dan, sambil memilih kerikil dengan ukuran beragam-kadang kecil, di saat lain yang lebih besar-dilontarkannya kerikil ke hamparan air dibawahnya.

Perbuatannya tidak luput dari perhatian sekelompok anak yang sedang bermain di dekat situ.

Pada suatu senja, seorang anak perempuan, yang lebih berani daripada anak lainnya, bergerak maju.

“Monsieur Hugo, mengapa Anda kemari dan melemparkan batu kerikil?”

Sang penulis ulung itu terdiam, kemudian tersenyum getir.

“Bukan kerikil, Nak. Aku melemparkan rasa iba kepada diri sendiri ke laut.”

A.    J. CRONIN

Sabtu, 03 Desember 2011

Nyanyian Dan DOA

0 komentar
Ketika Imanmu sedang kering, hati dipenuhi awan dukacita nan tebal, 

bahkan Doa pun seperti tak sanggup menopangmu,

sukacita, keceriaan sperti dikungkung oleh sang iblis,


Maka dengarkanlah puji-pujian, 
ikutlah bernyanyi, bernyanyilah...

suarakanlah, gemakanlah di setiap sudut2 hatimu...
tentang kebesaran Tuhan, tentang kebaikanNya..


dan rasakanlah beban yang terlepas..
bergantikan damai yang mengalir, di seluruh aliran darahMU.


rasakanlah KehadiranNYA kini...
Luar Biasa Indah dan menguatkan..


yang aku tahu ada kasih yang sungguh besar...
membalut luka-luka hati, 


ada jamahan disana, ada senyum pemahaman ;
bahwa Dia Tuhan lebih besar dari apapun...


dan ada Doa untuk mereka yang sudah meninggalkan luka...
Doa yang tulus, agar mereka pun boleh beroleh damai dan
Kasih karunia...


Tuhan, Terima kasih
DalamMU segalanya indah, damai dan Luar Biasa...
Halleluya...



Selamat Hari MInggu

Kamis, 01 Desember 2011

Si Kecilku

0 komentar

Dalam lagu Yiddish "Main Yingele" (Si Kecilku), seorang ayah menyanyikan lagu ini untuk mengantar anaknya tidur :

Kupunya seorang anak, anakku yang masih kecil,
Seorang anak lelaki yang baik.
Setiap kali aku melihatnya, tampak bagiku
Seluruh dunia ini serasa milikku.
Tetapi jarang, jarang sekali kulihat
Anakku sedang terjaga dan ceria.
Aku hanya melihatnya tatkala dia sedang tidur;
Karena aku hanya ada di rumah di waktu malam.
Hari masih pagi sekali saat kuberangkat kerja;
Ketika kupulang, hari sudah larut.
Tak kukenal darah dagingku sendiri,
Tak kukenal wajah anakku.
Saat kupulang dengan badan lelah
Ketika hari sudah gelap,
Istriku yang pucat berseru kepadaku:
“Mestinya kaulihat anak kita bermain.”
Kuberdiri disamping tempat tidurnya;
Kupandang dan kucoba mendengarnya.
Dalam mimpinya dia berbisik :
“Mengapa Ayah tak ada disini?”

Lagu ini ditulis pada tahun 1887. Sekarang ayah dan ibu tidak lagi bekerja seperti budak di pabrik, namun kepiluan orangtua yang menusuk dirinya dengan pedang ambisi belum berubah. Hanya berganti alamat saja.
Jefrey K. Salkin.