Karena dibesarkan dalam keluarga yang suka menganaiaya, seorang gadis bersikap getir kepada orangtuanya. Tetapi ketika didiagnosis mengidap kanker payudara, dia memutuskan untuk mencintai orangtuanya, meskipun punya masa lalu yang kelam.
Setiap pagi, saat berangkat kerja, dia berkata kepada ibunya bahwa dia mencintainya. ibunya tak pernah menjawab.
Kemudian pada suatu hari, setelah kira-kira tiga bulan berlalu, gadis itu terlambat berangkat kerja dan bergegas keluar rumah. Ibunya bergegas ke pintu. "Ada yang lupa," serunya. "Apa?" tanya si gadis.
"Kamu lupa mengatakan "Aku Cinta Mama." Keduanya berpelukan. Keduanya sembuh. Keduanya menangis.
Selamat PAgi....Iman, pengharapan dan Kasih, yang terbesar diantaranya adalah Kasih....KAsih memang dapat merubah segala kekakuan, segala amarah, segala benci, segala penyesalan, segala dendam, segala yang tidak mengenakkan hati...
hanya KASIH.....KASIH itu KRISTUS....
Tuhan YESUS memberkati...
Jumat, 22 Juni 2012
Sabtu, 16 Juni 2012
MERCU SUAR
photo by Sonny Saban |
Pada suatu malam yang berkabut di lautan, seorang nakhoda
kapal melihat seuatu yang mirip dengan lampu sebuah kapal lain yang menuju ke
arah kapalnya. Dia menyuruh anak buah-nya menghubungi kapal itu dengan
memberikan sinyal berupa cahaya. Pesannya adalah : “Ubah haluanmu sepuluh
derajat ke selatan.”
Jawabannya
: “Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Lalu, Nakhoda itu menjawab : “Aku nakhoda disini, jadi kamulah yang harus mengubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Jawaban
: “Aku pelaut kelas satu-ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
jawaban itu benar-benar membuat sang nakhoda murka, sehingga dia membalas sinyal itu kembali: “Aku Kapal perang-ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
Jawaban
: “Dan aku mercu suar. Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan!”
Meskipun ringan, pesan kocak ini sangat gamblang : Ukuran
kapal atau jabatan tidak ada artinya. Mercu Suar tidak bisa mengubah haluannya.
Haluannya permanen, tetap. Hanya si nakhodalah yang memiliki pilihan apakah
akan mengubah atau tidak mengubah haluannya.
Mercu suar ibarat prinsip. Prinsip tidak bisa dikotak-katik;
prinsip bersifat universal dan abadi. Prinsip tidak berubah. Prinsip tidak
memandang usia, ras, keyakinan, gender atau status. Setiap orang terkena oleh
prinsip. Seperti mercu suar, prinsip menyediakan tanda yang permanen, dan setiap orang dapat
menetapkan arah yang mereka tuju, baik ketika sedang ada badai maupun dalam
keadaan tenang, baik ketika gelap maupun terang.
Langganan:
Postingan (Atom)