Rabu, 24 Juni 2015

Bukan Kerikil

0 komentar
Di Pulau Channel di Jersey, di bukit yang menghadap ke dermaga, kutemukan sebuah bangku yang sudah usang dan berlumut.
Satu abad yang lalu, ketika Victor Hugo sedang dikucilkan, sakit, dianiaya oleh Perancis yang dicintainya, dia mendaki bukit ini setiap sore dan, sambil menatap matahari terbenam, melakukan meditasi dengan khusyuk.
Di akhir meditasinya, dia bangkit dan, sambil memilih kerikil dengan ukuran beragam-kadang kecil, di saat lain yang lebih besar-dilontarkannya kerikil ke hamparan air dibawahnya.
Perbuatannya tidak luput dari perhatian sekelompok anak yang sedang bermain di dekat situ.
Pada suatu senja, seorang anak perempuan, yang lebih berani daripada anak lainnya, bergerak maju.
“Monsieur Hugo, mengapa Anda kemari dan melemparkan batu kerikil?”
Sang penulis ulung itu terdiam, kemudian tersenyum getir.
“Bukan kerikil, Nak. Aku melemparkan rasa iba kepada diri sendiri ke laut.”
A. J. CRONIN

Jumat, 15 November 2013

Lihat, Pikirkan dan Bicarakan yang baik saja

0 komentar


Semua yang benar,

Semua yang mulia,

Semua yang adil,

Semua yang suci,

semua yang manis, 

semua yang sedap didengar,

semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,

Pikirkanlah itu.

Rabu, 13 Februari 2013

KESADARAN

1 komentar


Seorang murid datang kepada sang guru dan bertanya :

Murid : “Guru, berikan saya wejangan untuk menjadi bijak.”

Guru   : (karena hari itu adalah hari diamnya maka dia menuliskan di atas kertas dan menulis: KESADARAN)

Murid : “Tapi itu terlalu singkat guru, bisakah guru menjelaskannya dengan lebih detail...?”

Guru  : Mengambil pena dan menulis :  KESADARAN, KESADARAN, KESADARAN.

Murid : Ya, guru. Tetapi apakah artinya kesadaran itu.

Guru  : kembali menulis : KESADARAN, KESADARAN, KESADARAN artinya adalah “kesadaran”.

Kesadaran adalah mengamati diri kita sendiri.
Tidak ada seorangpun yang dapat menunjukkan bagaimana caranya.
Amati diri sendiri, ketika kita mengerti ; perubahan terjadi.
Dan ketika segala sesuatu di luar kita berubah,  kita adalah candu dari Kesadaran.

Sabtu, 07 Juli 2012

Pikiran Yang Melayang-Layang

0 komentar

Kecemasan bukan hanya siksaan yang kita minta supaya diredakan Allah, melainkan juga kelemahan yang kita minta supaya Dia ampuni---karena Dia telah meminta kita untuk tidak mengkhawatirkan hari esok.
Banyak dari kekhwatiran kita bersumber dari kecenderungan kita untuk melebih-lebihkan kemungkinan terjadinya peristiwa yang membahayakan dan membesar-besarkan kemungkinan akibat buruknya. Saat membayangkan masa depan, imajinasi kita berkembang menjadi liar. 

Cara terbaik untuk mengatasi pemborosan energi mental dan emosi ini adalah hidup dengan menjalani saat ini, sekarang ini. Bukan apa yang akan kita jalani esok, minggu depan, apalagi bulan depan melainkan saat ini disini. Memang lebih mudah mengatakan daripada menjalaninya. Pikiran manusia sering melayang-layang, terutama jika kita tidak terkonsentrasi pada sesuatu yang merangsang pikiran.

Jumat, 22 Juni 2012

Kasih

0 komentar
Karena dibesarkan dalam keluarga yang suka menganaiaya, seorang gadis bersikap getir kepada orangtuanya. Tetapi ketika didiagnosis mengidap kanker payudara, dia memutuskan untuk mencintai orangtuanya, meskipun punya masa lalu yang kelam.

Setiap pagi, saat berangkat kerja, dia berkata kepada ibunya bahwa dia mencintainya. ibunya tak pernah menjawab.

Kemudian pada suatu hari, setelah kira-kira tiga bulan berlalu, gadis itu terlambat berangkat kerja dan bergegas keluar rumah. Ibunya bergegas ke pintu. "Ada yang lupa," serunya. "Apa?" tanya si gadis.
"Kamu lupa mengatakan "Aku Cinta Mama." Keduanya berpelukan. Keduanya sembuh. Keduanya menangis.

Selamat PAgi....Iman, pengharapan dan Kasih, yang terbesar diantaranya adalah Kasih....KAsih memang dapat merubah segala kekakuan, segala amarah, segala benci, segala penyesalan, segala dendam, segala yang tidak mengenakkan hati...
hanya KASIH.....KASIH itu KRISTUS....

Tuhan YESUS memberkati...


Sabtu, 16 Juni 2012

MERCU SUAR

0 komentar
photo by Sonny Saban
Pada suatu malam yang berkabut di lautan, seorang nakhoda kapal melihat seuatu yang mirip dengan lampu sebuah kapal lain yang menuju ke arah kapalnya. Dia menyuruh anak buah-nya menghubungi kapal itu dengan memberikan sinyal berupa cahaya. Pesannya adalah : “Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
                Jawabannya : “Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

                Lalu, Nakhoda itu menjawab : “Aku nakhoda disini, jadi kamulah yang harus mengubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
                Jawaban : “Aku pelaut kelas satu-ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”

                jawaban itu benar-benar membuat sang nakhoda murka, sehingga dia membalas sinyal itu kembali: “Aku Kapal perang-ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan.”
                Jawaban : “Dan aku mercu suar. Ubah haluanmu sepuluh derajat ke selatan!”

Meskipun ringan, pesan kocak ini sangat gamblang : Ukuran kapal atau jabatan tidak ada artinya. Mercu Suar tidak bisa mengubah haluannya. Haluannya permanen, tetap. Hanya si nakhodalah yang memiliki pilihan apakah akan mengubah atau tidak mengubah haluannya.
Mercu suar ibarat prinsip. Prinsip tidak bisa dikotak-katik; prinsip bersifat universal dan abadi. Prinsip tidak berubah. Prinsip tidak memandang usia, ras, keyakinan, gender atau status. Setiap orang terkena oleh prinsip. Seperti mercu suar, prinsip menyediakan  tanda yang permanen, dan setiap orang dapat menetapkan arah yang mereka tuju, baik ketika sedang ada badai maupun dalam keadaan tenang, baik ketika gelap maupun terang.

Rabu, 07 Maret 2012

Tuhan Memberkati

0 komentar
Ada kesedihan terlintas,
Ada rasa sakit hati yang menerpa,
Ada kebencian yang menyusup,
Ada penyesalan mendalam,
Jika saja kata “seandainya” bisa membuat jiwa merasa lebih baik...
Dan ternyata tidak, "seandainya" tidak akan mengubah apapun.
Kebesaran hati, keberanian untuk melepaskanlah..
Kesediaan untuk memberilah..
Sebuah tarikan nafas, mengiringi beban yang terlepas..
Akhirnya hanya bisa memberkatimu dengan semua kelakuanmu
Kembalilah ke jalan yang baik, dan berikan kami contoh yang sudah sangat layak dan pantas kami dapatkan.
Semoga Tuhan memberkati.