Selasa, 11 Oktober 2011

MAAFKAN



Di sebuah ruang pengadilan, seorang pemuda duduk di kursi terdakwa. Ia didakwa membunuh teman sebayanya. Sebelum hakim membaca keputusan, ia bertanya kepada ayah anak yang menjadi korban, “Pemuda ini terbukti bersalah membunuh putra Anda. Menurut Anda hukuman apa yang setimpal untuknya? Bapak tua itu menjawab,”Pak hakim anak saya telah meninggal. Hukuman apapun tidak akan mengembalikan hidupnya. Saya sangat mengasihinya, dan sekarang tidak punya siapa-siapa untuk saya kasihi. Tolong kirimkan terdakwa ke rumah saya, untuk menjadi anak saya.”
Mengucapkan kata maaf memang mudah, tetapi siapa yang mengetahui benarkah maaf itu adalah yang sebenar-benarnya dari lubuk hati yang terdalam. Bilamana ada orang lain yang menyakiti kita, baik secara batin maupun secara fisik, apa reaksi kita, Apakah ingin menghukumnya? Mencoba untuk membuatnya merasakan penderitaan yang kita rasakan, bahkan kalau bisa lebih menderita? Memaafkan memang bukan perkara semudah membalik telapak tangan. Perlu kerendahan hati dan kasih yang tulus untuk melakukannya.
Kita harus menyadari bahwa ibarat orang berhutang, kita lebih punya banyak berhutang kepada Tuhan, daripada orang lain kepada kita. Dosa kita terlalu banyak, dan telah lunas oleh kasih Kristus. Jadi, kalau hutang kita yang segitu banyaknya sudah Tuhan bayar lunas, mengapa kita masih harus terus menuntut orang lain “membayar” hutangnya kepada kita? Selain itu menyimpan dendam dan kebencian dalam hati hanya akan menimbulkan ketidaksejahteraan. Hanya menambah beban. Dengan memaafkan sebenarnya kita sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Ingatlah bahwa perintah yang Tuhan berikan kepada kita adalah untuk kebaikan kita, termasuk perintah untuk mengampuni sesama kita. Menyimpan dendam ibarat membawa sekarung kentang busuk di punggung kita dan membawanya kemanapun kita pergi. Siapakah yang paling dirugikan? Tentu saja diri kita sendiri. Kita yang menghirup aroma busuknya, kita juga yang menanggung beban beratnya—setiap saat! Hari ini, ambillah keputusan untuk mengampuni dan bebaskanlah diri Anda sendiri. 

Spirit For Women.

0 komentar:

Posting Komentar