Kamis, 05 Mei 2011

Membangun Rasa Kagum dan Hormat dalam Hubungan

Dalam hubungan saya sehari-hari, baik itu hubungan pernikahan, pertemanan, keluarga ataukah bisnis, ada beberapa orang yang mendapatkan rasa kagum dan hormat dari saya. Saya mengagumi suami saya karena ada banyak nilai positif dari dirinya. Saya mengagumi Ipar saya karena Ia adalah wanita yang tegar, jarang mengeluh, dan smart. Saya mengagumi Leader saya dalam bisnis yang saya jalani, karena mereka memiliki keteguhan hati, niat yang besar hingga mencapai tujuan.
Rasa kagum dan hormat atau “respect”, merupakan komponen penting dalam membangun sebuah hubungan. Dalam menjalani hidup, ketika harus mengambil keputusan, saya sering membutuhkan pendapat dari orang-orang di sekitar saya. Dan pendapat dari siapakah yang paling bernilai? Orang-orang yang saya cintai, atau mereka yang saya hormati? Saya bisa mencintai orang tanpa respect terhadap mereka. Dan saya jarang mendengarkan, meminta nasihat dan  menghargai sudut pandang mereka jika tidak memiliki rasa respect terhadap mereka.
Karakteristik apa saja yang membuat kita menghormatiseseorang? Berikut hasil analisa dari Deborah J. Thompson mengapa kita respek terhadap seseorang.
1. Mereka memegang kata-katanya. Mereka dihormati, dapat diandalkan, dapat dipercaya dan tidak berbohong meskipun kebenarannya adalah hal yang sulit diterima. Mereka tidak mencuri dalam bisnis atau kehidupan pribadi mereka. Kata-kata mereka adalah batasan mereka, sehingga mereka tidak membuat janji-janji ringan dan tidak membutuhkan usaha keras untuk menjalani komitmen mereka.
2. Mereka sanggup mengontrol diri mereka. Mereka dapat mengontrol emosi mereka, tidak berteriak atau memaki ketika hal-hal berjalan tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka tidak terlibat dalam alkohol, perjudian atau tingkah laku obsesif lainnya. Dan ketika menghadapi hal-hal negatif dalam hidup, mereka mempertahankan pandangan hidup positif, karena mengetahui bahwa kedamaian dan sukacita ditentukan oleh bagaimana mereka mengendalikan keduanya.
3. Mereka menuntun, mengajar dan memberikan contoh. Mereka sensitif akan hal-hal yang salah dan benar, dan biasanya mereka tinggal pada sisi yang benar. Mereka percaya diri tanpa menjadi sombong dan sepertinya memiliki keberadaan yang sehat di alam semesta ini. Sementara itu mereka mungkin tidak terang-terangan memperlihatkan sisi religius mereka, tetapi spriritualitas mereka tetap ada. Mereka tahu Tuhan ada, dan mereka bukan Tuhan.
4. Mereka tidak mudah menyerah. Mereka tidak takut akan kegagalan dan memiliki keberanian dan juga stamina untuk tetap melakukan apa yang mereka anggap benar, meskipun itu tidak popular dan tidak menghasilkan sukses dalam waktu singkat. Mereka tidak membiarkan ketakutan mendikte aksi mereka dan mereka tidak mengijinkan kemunduran untuk menahan kemajuan mereka.
5. Mereka mengakui ketika berbuat salah. Mereka bertanggung jawab untuk apa yang sudah mereka lakukan dan tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan sekitar. Mereka mudah memaafkan, semudah mengatakan “Maafkan Saya.”
6. Mereka menunjukkan kasih sayang dan menghormati orang lain. Mereka tahu bagaimana untuk “setuju atau tidak setuju” dan bahkan jika tingkah laku seseorang tidak menyenangkan atau tidak layak untuk dihormati, mereka menemukan cara untuk berbagi kebijaksanaan tanpa harus merendahkan orang lain.
7. Mereka tidak pernah berhenti belajar. Mereka tidak malas dan akan secara terus menerus mengupdate diri mereka pada kejadian terkini, teknologi, perubahan didalam bidang mereka atau aktivitas lain yang menarik minat mereka. Karena itu, kebijksanaan mereka datang dari pengetahuan dan pengalaman diantara berbagai topik dan sifatnya segar, terinformasi baik dan kontemporer.
8. Mereka memiliki prioritas dalam urutan yang benar. Mereka adalah pekerja keras, tetapi pekerjaan tidak memerintah mereka dan hidup mereka tidak hanya untuk uang semata. Mereka tahu bahwa uang tidak membuat orang bahagia, karena itu berusaha membangun hubungan yang kaya, hubungan yang setia yang lebih penting dari jumlah rekening bank. Apakah mereka kaya atau memiliki sumber keuangan yang pas-pasan, mereka menghargai aset nyata hidup mereka dan berkat-berkat yang tak dapat dibeli dengan uang.
Setelah mengidentifikasi mengapa saya menghormati dan respek terhadap orang-orang tertentu, sekarang waktunya bagi saya untuk berkaca pada diri saya. Apakah orang lain menggunakan karakteristik ini untuk menggambarkan diri saya.?

0 komentar:

Posting Komentar