Senin, 15 Agustus 2011

Engkaulah Putraku Yang Terkasih



 
Konon, ada seorang pria yang dilahirkan di sebuah dusun terpencil anak seorang petani. Ia tumbuh menjadi dewasa di sebuah dusun yang tak dikenal. Ia bekerja pada sebuah rumah tukang kayu hingga berusia 30 tahun. Dan selama tiga tahun Ia berkeliling mengajar banyak orang.

Ia tidak pernah menulis buku, Ia tidak pernah bekerja di kantor. Ia tidak pernah memiiki sebuah rumah. Ia tidak pernah berkeluarga. Ia tidak pernah bersekolah. Ia tidak pernah bepergian lebih dari 200 mil dari tempat tinggal-Nya. Seluruh hidupnya Ia abdikan untuk sesama. Pengajaran dan perbuatanNya sangat menyapa sesamanya, khususnya orang-orang terkecil yang tergusur.

Pada puncak pengabdiannya, pendapat umum berbalik menentang-Nya. Sahabat-sahabat-Nya lari, yang seorang bahkan mengkhianatai Dia. Yang Lain menolak-Nya. Ketika I dihukum sebagai seorang penjahat, serdadu-serdadu menanggalkan pakaian-Nya. Setelah kematian-Nya, Ia dikuburkan di pekuburan orang lain.
Tetapi, setelah hampir dua puluh abad, Ia mempunyai pengikut paling banyak  dari setiap orang yang pernah hidup di bumi ini.

Intisari dari seluruh perjuangan sang Mesias ialah : Mengabdi! Seluruh hidup Yesus diabdikan untuk mewartakan dan memberi kesaksian tentag kerajaan Allah. Secara konkret Yesus mengatakan bahwa kerajaan Allah itu dapat dilihat dalam diri-Nya, dalam pewartaan dan serta tindakan-Nya. Kehadiran dan tindakan Yesus merupakan awal dan gambaran dari kerajaan Allah itu. Ketika Ia mengelilingi Palestina sebagai guru dan mengajar serta berbuat baik Kerajaan Allah sebenarnya mulai nyata. Pada saat orang mengalami orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tertawan dibebaskan, orang mati dibangkitkan, setan-setan diusir....dsbnya, maka Allah sebenarnya mulai meraja dalam diri Yesus...

Segala warta dan tindakan Yesus itu sungguh suatu warta dan tindakan besar Allah yang menyelamatkan. Dan untuk itu Yesus rela mempertaruhkan segala-galanya, termasuk nyawa-Nya. Kesengsaraan dan kematian Yesus harus dilihat sebagai suatu tindakan kesaksian yang paling tinggi  dan paling final untuk menunjukkan bahwa pewartaanNya tentang Kerajaan Allah bukanlah soal main-main, tetapi hal fundamental menyangkut keselamatan manusia dan solidaritas serta kasih Allah. Maka kebangkitan Yesus merupakan pembenaran dan pengakuan dari pihak Allah untuk menunjukkan bahwa pewartaan serta kesaksian Yesus tentang Kerajaan Allah adalah benar. 

Ia sungguh Putera Bapa yang terkasih, yang kepada-Nya Bapa berkenan!

0 komentar:

Posting Komentar