Rabu, 17 Agustus 2011

KELUARGA YANG PASRAH


Ada sepasang suami istri yang sudah menikah selama 20 tahun tetapi belum juga memiliki seorang anak. Betapa girang hati mereka ketika mengetahui dan menyadari bahwa sang ibu hamil dan akan melahirkan seorang bayi. Tetapi, pada saat kelahirannya, dokter yang membantu persalinan si bayi, merasa pedih karena ia melihat bayi itu hanya memiliki tangan kiri yang kecil.

Ayah si bayi yang melihat kondisi sang anak merasa sangat terpukul dan sedih. Keduanya bingung, bagaimana harus menyampaikan keadaan ini kepada sang ibu. Tetapi, akirnya sanga ayah dengan tegar mengatakan :”Biarlah saya sendiri akan memberitahukan kepada istri saya”.

Bersama-sama sang dokter dan sang ayah meletakkan bayi yang terbalut itu ke sisi ibunya. Sang ibu melihat dan mengagumi kulit bayinya yang halus, menyisir rambutnya dan menciumnya dengan mesra, lalu bertanya kepada suaminya : “Dia sangat sempurna, bukan?” Suara suaminya tercekak di kerongkongan. Ia mengerti isayart dari suaminya. Dengan perlahan-lahan ia membuka selimut bayinya dan melihat tangan yang cacat itu. Ruangan itu menjadi hening seketika. Kemudian dia menoleh kepada suaminya dan berkata dengan lembut :”Harry,Tuhan mengetahui kepada siapa bayi ini dititipkan. Ia adalah titipan Tuhan untuk kita. Tuhan mengetahui betapa kita membutuhkannya dan betapa ia membutuhkan kita. Kita pasrahkan keluarga kita kepada Tuhan, juga masa depan anak kita!”

Anak-anak yang dilahirkan oleh setiap pasangan suami istri adalah karunia Tuhan dan sekaligus titipan Tuhan untuk dipelihara dan dibesarkan dengan kasih sayang sesuai rencana sang pencipta. Para orang tua hendaknya tidak membesarkan anak sesuai cita-cita mereka belaka. Anak-anak itu harus bertumbuh menjadi dirinya sendiri secara unik sesuai rencana Tuhan. Semua anak akhirnya harus diarahkan kepada Tuhan, karena dari sana mereka datang.

0 komentar:

Posting Komentar