Kamis, 13 Januari 2011

DAHULU KEGELAPAN SEKARANG TERANG


Terkadang masih ada banyak pertanyaan yang tak terjawab, mengapa semua itu harus terjadi padaku...? Mengapa dahulu dia mencampakanku dan membuat semua cita-cita dan mimpiku menjadi lebur bersama puing kehancuran?
Seandainya saja, aku tidak mengambil keputusan ini dahulu mungkin saat ini kehidupan aku tidak seperti ini. Mengapa aku tak bisa seperti dia....? Mengapa dia bisa begitu tenang menghadapi sementara aku tidak...? Mengapa dia tega melakukan itu semua...?
Hidup dalam semua pertanyaan itu membuat aku, dipenuhi kebencian, dendam, iri hati, congkak, kebohongan. Dan apa yang aku dapatkan..?
Damaikah hati ini...? Tidak....!
Tenangkah hati ini...? Tidak....!
Sunyikah hati ini....? Tidak....!
Lalu apa....? Neraka.....! Kemarahan selalu menguasaiku, marah akan orang-orang yang sudah membuat hidupku seperti ini, mereka yang sudah mengkhianatiku, mereka yang sudah mencampakanku, mereka yang sudah memanfaatkanku...Setiap kali aku dikecewakan karena sesuatu berjalan tidak sesuai kehendakku, perih itu seperti belati, menusukku hingga berdarah-darah, perih yang sama rasanya seperti ketika aku dicampakkan dahulu.

Aku sudah berdoa dan memohon, tapi dimana Tuhan? Hatiku masih hampa. Aku haus akan kedamaian hati, ketenangan jiwa. Tuhan dimana? Aku bahkan tak dapat merasakannya.
Aku masih hidup dalam dosa. Bahkan dalam dosa pun aku terus mencarinya, terus dan terus. Aku terus bertanya kepada suami, sahabat, teman-teman, buku-buku dan khotbah-khotbah yang aku baca.
Entah sejak kapan aku disembuhkan. Ketika aku dikecewakan, perih itu memang masih ada, namun tak berdarah-darah lagi. Sulit bagiku untuk menjelaskannya, namun yang pasti semua tak lagi sama.
Dalam perjalanku aku belajar, untuk melihat masa laluku bukan dari cara mataku melihat namun dari cara Tuhan melihat.
Aku belajar untuk mengganti “mengutuk dengan memberkati”
Aku belajar untuk mengganti “mengeluh dengan bersyukur”
Aku belajar untuk mengganti “kemarahan dengan memaafkan”
Aku belajar untuk mengganti “prasangka dengan kepercayaan”
Aku belajar untuk lebih berfokus pada diriku sendiri, daripada segala masalah diluar hidupku.
Aku belajar untuk menanggalkan semua masa laluku, dengan terlebih dahulu memaafkan diriku sepenuhnya sebelum kudapat memaafkan mereka semua. Hidup dalam rasa kasihan terhadap diri sendiri dan juga rasa bersalah sangatlah tidak enak. Maka aku putuskan untuk percaya bahwa “Aku sudah dimaafkan dan sudah dipulihkan dan aku ingin BERTOBAT.”
Aku memenuhi hidupku, sekelilingku dengan puji-pujian.
Semampuku aku luangkan waktuku untuk bersaat teduh, teduh dalam terang FirmanNya, teduh dalam peneguhan, penguatan dan pemulihan.
Dengan iman yang kecil, aku ingin terus maju menghadapi hidupku. “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya akan berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.” Efesus 5 :8-10.
Ketika aku memutuskan untuk meninggalkan semua masa laluku, memaafkannya, aku dipulihkan dan dijadikan baru dalam Tuhan.
Tidak mudah memang untuk mengikuti jalanMu Tuhan, akan ada banyak tantangan yang akan aku lalui. Namun, aku tidak takut karena:
Aku percaya bahwa Engkau Tuhan, tak akan pernah meninggalkan aku bergumul sendiri.
Aku percaya bahwa Engkau Tuhan, akan selalu memimpin dan membukakan jalan untukku.
Aku merasa lebih nyaman saat ini, lebih damai, lebih santai jalani hidup, lebih tenang dan sedetikpun tak ingin ku beranjak dari kehidupan baruku. Semakin aku dikuatkan oleh lagu ini :
Satu hal yang kurindu, berdiam di dalam rumahMu
Satu hal yang kupinta, menikmati baikMu Tuhan
Lebih baik satu hari di pelataranMu, daripada seribu hari ditempat lain.
memujiMu, menyembahMu, Kau Allah yang hidup dan menikmati semua kemurahanMU.
Tuhan, terima kasih untuk penyertaanMu setiap saat. Penyertaan yang Engkau berikan lewat tangan-tangan sesamaku. Suami yang terus mendukung, Ipar yang terus menguatkanku dalam belajar dan mempercayai firmanMu, sahabat-sahabat dalam Kristus, dan juga keluargaku. Ajar aku Tuhan, untuk jeli melihat kehadiranMu, untuk bersyukur atas setiap berkat yang kau limpahkan, dan juga membagi kasih kepada sesamaku. Hanya dalam Engkau saja Tuhan aku dapat melakukan kasih. Amin.


0 komentar:

Posting Komentar