Sabtu, 26 November 2011

Pasanganku Sahabatku


Anak dan cucu dari sepasang kakek-nenek bersehati membuat sebuah pesta di hari ulang tahun pernikahan dua sejoli yang sudah menikah selama 60 tahun lamanya itu. Pesta itu sangat istimewa sehingga acara diisi dengan momen-momen yang patut dikenang. Para anak, menantu dan cucu dari kakek-nenek yang berbahagia ini mempersembahkan puisi, lagu-lagu nostalgia, bahkan membuat video klip dari foto-foto masa lalu yang mereka ambil dari album tua milik si kakek-nenek. Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan bagi semua orang yang hadir, suasana kekeluargaan yang begitu harmonis menyempurnakan acara malam itu.

Di satu kesempatan, salah seorang cucunya menjadi MC berkata, “Usia pernikahan Kakek dan Nenek kan sudah 60 tahun nih, bisakah Kakek dan Nenek menceritakan apa rahasianya sehingga pernikahan itu bisa langgeng?” Si Kakek yang terkenal agak pemalu dan tertutup tidak menjawab, ia malah berjalan ke panggung dengan membawa biola tuanya. Dengan mata yang bersinar Ia memainkan sebuah lagu cinta, dan tiba-tiba si nenek berdiri maju ke depan sambil menyanyikan lirik lagu cinta itu dengan suara soprannya. Semua orang terkesima mendengar gesekan biola yang berpadu dengan suara merdu si nenek. “Kami berdua mengenal lagu yang sama tapi mengekspresikannya dengan cara kami sendiri, Kakek dengan biola dan Nenek dengan suara. Namun dalam mengekspresikannya ada satu prinsip yang kami pegang erat, Nenek tidak pernah menyanyi untuk pemain biola lain dan Kakek tidak pernah memainkan biolanya untuk pemain lain,” kata nenek memberikan penjelasan. Penyatuan dua pribadi yang berbeda tidak mudah dijalankan dalam keharmonisan, suami dan istri harus bisa menyiasati perbedaan dengan kasih dan penerimaan.

Alkitab mengajarkan bahwa hubungan suami-istri itu adalah teman pewaris kasih karunia, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.”(1Ptr 3:7). Bisa dikatakan bahwa prinsip hubungan antara pasangan suami-istri seharusnya adalah seperti “best friend” atau persahabatan, berbeda tetapi tetap jalan bersama. Suami menjadi sahabatnya istri, dan sebaliknya. Biasanya orang yang bersahabat tidak menyimpan rahasia, saling menjaga perasaan, dan saling membagi impian atau kerinduan terdalam yang mereka miliki.

Seseorang biasanya antusias menceritakan suatu pencapaian atau berita menarik yang dialaminya hari itu kepada sahabatnya. Ceritakan berita yang menarik lebih dulu kepada istri atau suami, jangan biarkan pasangan kita menjadi orang kedua atau terakhir yang mendengar berita baik itu. Berilah pasangan kita bagian yang terbaik dari hidup kita, yaitu hati, perhatian, telinga, dsb. Jadikan pasangan kita benar-benar sebagai teman pewaris kasih karunia!

DOA :
Tuhan Yesus, terima kasih untuk pasangan hidup yang kucintai dan mencintaiku. Mampukan kami saling menjaga sampai kematian memisahkan. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar