Jumat, 11 November 2011

Waktu Mollie




Kusandarkan tubuhku kesalah satu papan kayu dan menarik napas panjang. Mollie yang bekerja dengan mantap mengangkut batu bata itu, tampak santai dan jadi banyak bicara, bercerita tentang bangunan-bangunan yang dibangunnya, dan tentang  sekolah, teman-temannya dan pelajaran menunggang kuda yang akan diikutinya. Dan, aku baru sadar, kami memang tengah membeli batu bata untuk membangun dinding, tetapi sebenarnya yang kami lakukan adalah merubuhkan dinding, dengan membongkar satu demi satu batu bata. Dinding yang telah mengancam akan memisahkan aku dari putriku.

Sejak saat itu, aku baru mempelajari berbagai hal yang telah dipelajari ibunya. Cara menonton acara TV bersama Mollie, meskipun sebenarnya aku tidak ingin menonton acara itu, cara menemaninya dengan sungguh-sungguh, bukan sambil membaca koran atau majalah. Mollie tidak menginginkanku karena barang yang dapat kuberikan kepadanya, atau karena aku mengajaknya pergi entah kemana, atau bahkan bukan karena apa yang kami lakukan bersama-sama. Dia hanya menginginkan kehadiranku. Titik.

0 komentar:

Posting Komentar