Selasa, 01 Februari 2011

Memilih untuk menyenangkan Tuhan

Jadi bagaimana sekarang : Adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?
Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Galatia : 1-10.

Rasul Paulus mengatakan bahwa ia harus memilih diantara dua, apakah mau menyenangkan manusia atau mau menyenangkan Allah Bapa? Dan satu keputusan harus diambil.
Seringkali dalam kehidupan kita, untuk keuntungan kita pribadi atau fantasi kita, kita lebih memilih melakukan keinginan orang lain, meskipun kita tahu bahwa yang terjadi itu salah.
Kita begitu takut untuk melepaskan diri dari kesalahan kita, takut kepada orang yang kita lindungi kesalahannya daripada kepada Tuhan.
Bertahun-tahun saya hidup dalam kehidupan saya, dalam kemunafikan, kebohongan, hanya untuk memenangkan simpati dari orang lain. Tetapi lewat pengalaman pahit yang saya alami, saya disadarkan bahwa selama ini saya sudah menjadi budak dari konsep “Apa yang dipikirkan orang lain, tentang saya nantinya?”.  Meskipun saya tahu bahwa sesuatu itu salah, tapi saya begitu takut untuk mengatakan tidak kepada yang bersangkutan, saya takut dia akan tersinggung, dan menjadi marah. Semuanya akan berakhir dengan sakit hati, penyesalan, karena ditipu dan dikhianati. Dan Tuhan membantu saya dan menyadarkan saya, saya hanya dapat percaya kepadaNya saja.
Jika anda sekalian sedang berusaha untuk membangun reputasi diantara sekeliling anda, ini adalah saatnya untuk menyerah dan dengan cara yang sederhana mulai mempercayai Tuhan. Ia akan memberikan berkat supranatural buat anda bersama orang-orang yang tepat untuk anda.
Semoga. 

0 komentar:

Posting Komentar